Behind the formation of words...

Tuesday, February 7

Bullying. Salah Siapa?

Bali beberapa hari ini heboh gara-gara video bullying yang dilakukan sekelompok cewek terhadap salah satu temannya. Di video itu terlihat kalau ada seorang cwek sebut saja korban dan beberapa cwek yang sebut saja pelaku. Nah entah karena apa, pelaku itu menyiksa si korban, kata-kata yang mereka keluarkan juga ga bagus. Pelaku memukul korban bahkan mengunting baju dan celana korban hingga tubuhnya terlihat. Heeemmmm.... Sungguh ga bermoral....

Sebenernya, kalau ada kejadian kayak gini, sebenernya salah siapa? Ga bisa dipastikan.Bisa yang disalahkan si anak itu sendiri, bisa juga dari lingkungan, baik dari orang tua ataupun dari sekitarnya.
Mungkin disini saya sendiri belum pasntas untuk mengomentari kejadian ini. Ya tapi saya hanya mengetik beberapa hal yang sempat saya pikirkan.

Pertama, kesalahan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik-baik malah panjang ga jelas gara-gara emosi anak remaja. Itu tu harusnya bisa diomongin kali,,, ga harus sebegitunya... Trus kalau kayak gini, banyak orang yang tahu, malu sendiri kan... Huft.... Bercerminlah, perlakukan orang sebagaimana kamu suka diperlakukan...

Kedua, orang tua mungkin juga ikut ambil andil... :) kenapa saya bilang gitu, karena mungkin saja mereka memberi contoh untuk menyelesaikan masalah seperti itu atau bisa saja karena anak-anak itu tidak mendapat perhatian cukup dari orang tua. Coba dech dari kecil si anak diajarin agama. Semua agama pasti mengajarkan kebaikan, toleransi dan tenggang rasa. macam pelajaran PPKn jaman SD dulu....

Ketiga, lingkungan sekitar. Lingkungan juga turut ambil pengaruh dalam hal ini. Contohnya mungkin masyarakat sekitar atau media yang ada. televisi salah satunya. Berita mungkin saja bermanfaat tapi tidak semua berita memberikan pengaruh yang baik. Kasus bullying itu bukan yang pertama kali, bahkan sudah puluhan kali terjadi dan ditayangkan di televisi. Ada 2 efek pemberitaan tersebut, bisa membuat orang takut, bisa membuat orang mencontoh. Kasus apapun itu. Entah bullying, entah pencurian, pemerkosaan, ataupun penipuan. Ada modus baru yang disebut disana yang memungkinkan untuk orang meniru... Selain berita, bisa juga karena tayangan hiburan. Tayangan ini mungkin maksudnya untuk menghibur, tapi ada juga hiburannya yang ga banget. Contohnya sinetron. Harusnya tayangan ini jadi salah satu tayangan yang menghibur, tapi lihatlah sinetron jaman sekarang. Yang ada mah yang diliatin itu gimana cara nyiksa orang sampe mati, gimana menghina temen. Hellloooooo.... Apa ini yang pantas disebut hiburan?

Karang coba liat dech sekeliling kita, ga usah jauh-jauh dech... Keluarga kita. Macam aku yang punya adek karang, mungkin aku bukan kakak yang terbaik, tapi aku berusaha jadi kakak yang baik. Awasi pergaulan mereka dengan menjadi teman saat bersamanya, bukan menjadi kakak yang mengatur atau yang ditakutin dlam konteks tertentu.... Dan suatu saat, saya menjadi seorang ibu, semoga saya bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak saya kelak, supaya mereka menyadari bagaimana cara berteman dan bertoleransi...

Segitu aja dulu kali post saya kali ini.... Hanya sebuah pemikiran singkat, yang mungkin sepele. Tapi post ini juga untuk mengingatkan saya kembali bagaimana harus bersikap. :)
Stop bullying, it just kills yourself. :)

3 comments:

myNameDama said...

foto anak kecil ma kamu tu, tu foto km lagi bulliying nak kecil tu ya?? mau di jatuhin ke jurang apa got tu??
tega

Ayu Wahyuni said...

Ajan ni si om.... -____-'

myNameDama said...

heheh ajarin bikin blog dong

Post a Comment